4 Sep 2018

9 Langkah Memulai Usaha Pertanian Organik

Langkah Memulai Usaha Pertanian Organik

Pertanian organik sebenarnya bukanlah hal baru. Namun, seiring dengan meningkatnya minat terhadap hidup sehat yang jauh dari bahan-bahan kimia sintetis, popularitas bahan makanan dari pertanian dengan cara ini meningkat.

Usaha Pertanian Organik

Di Indonesia, pertanian organik mulai terdengar gaungnya pada era 80-an, setelah digagasnya gerakan revolusi hijau oleh pemerintah. Kemudian banyak pihak menyadari perlunya membatasi penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Artikel terkait:  Peluang Usaha Pertanian Agribisnis

Saat ini, ketertarikan masyarakat terhadap sayuran hasil pertanian organik pun semakin tinggi. Sehingga peluang bisnis di bidang pertanian organik dapat menjadi alternatif bagi Anda yang akan membangun usaha baru. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulai.

1. Menyiapkan Modal

Berbisnis pertanian organik dalam skala besar memang memerlukan modal besar. Namun, Anda dapat memulainya dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Bagi pemula, Anda memerlukan waktu belajar dari pengalaman yang tidak sebentar serta risiko yang tinggi, dan target belum jelas. Maka Anda perlu memulai dengan skala kecil, mulai dari sayuran yang dikonsumsi sendir dan disukai oleh warga di sekitar.

2. Menyiapkan Lahan

Lahan untuk bertani secara organik harus bebas dari sisa-sisa pupuk dan obat-obatan kimia. Maka lahan pertanian konvensional harus dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Proses ini memakan waktu setidaknya 1-3 tahun.

Lingkungan sekitar lahan juga harus bebas dari pencemaran bahan kimia. Zat kimia dari lahan tetangga bisa saja mencemari lahan organik Anda karena penyebaran lewat air dan udara. Selain itu, karena tidak menggunakan obat, kemungkinan besar hama dari kebun mereka lari ke lahan Anda. Untuk mengatasinya, gunakan tanaman pagar yang mampu menyerap bahan kimia dan mengusir hama, misalnya bunga matahari.

Tak hanya bertani di kebun, Anda juga dapat bertani di rumah dengan media pot hidroponik.

3. Memerhatikan Kondisi Pengairan

Pengairan adalah salah satu penentu utama dalam pertanian organik. Jika air yang mengalir ke lahan pertanian Anda mengandung residu bahan kimia, tentunya tanah akan berisiko tercemar. Pada akhirnya akan mencemari produk yang dihasilkan.

Maka, agar pengairan benar-benar steril, carilah lahan yang dekat dengan sumber mata air. Jika tidak memungkinkan, carilah yang dekat saluran irigasi yang besar. Air yang mengalir di saluran irigasi yang besar biasanya memiliki kadar residu rendah.

4. Menyiapkan Benih Tanaman

Benih untuk pertanian organik harus berasal dari benih organik juga. Jika sulit mendapatkannya, Anda dapat melakukan pembenihan sendiri dari benih pertanian biasa. Caranya dengan membersihkan benih dari residu pestisida melalui kaidah pemuliaan dan penangkaran secara umum. Awetkan benih dengan cara tradisional untuk menghasilkan benih organik. Perlu diingat bahwa benih yang berasal dari rekayasa genetika tidak dapat digunakan pada sistem pertanian ini.

5. Pemupukan

Pupuk yang boleh digunakan dalam pertanian organik hanyalah pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos beserta variannya. Anda juga dapat menggunakan pupuk hayati yang tersedia di pasaran seperti EM4 dan Biokultur.

6. Mengendalikan Hama dan Penyakit

Mengendalikan hama dan penyakit dalam pertanian organik sebaiknya menggunakan konsep terpadu. Konsep ini meliputi pemilihan varietas, rotasi tanaman, penerapan kultur teknis yang baik, pemanfaatan predator hama, dan menerapkan sistem pertanian beragam. Anda pun dapat menggunakan obat anti hama alami dari bahan seperti cabai dan jahe.

7. Penanganan Setelah Panen

Penanganan produk setelah panen juga memengaruhi mutunya. Gunakan air sesuai standar organik agar hasil panen tidak tercemar zat kimia sintetis. Peralatan yang digunakan juga tidak boleh terkontaminasi zat-zat kimia. Penyimpanan dan pengangkutan produk juga harus dipisahkan dari produk non organik.

8. Sertifikasi

Agar produk pertanian organik Anda mendapatkan kepercayaan konsumen, sebaiknya lakukan sertifikasi. Dapatkan sertifikasi organik dari lembaga terkait. Dengan adanya kepercayaan, gerakan mengonsumsi bahan pangan lokal menjadi semakin semarak dan meningkatkan keberhasilan usaha Anda.
 

Baca juga:  Peluang Usaha Gorengan Modal Kecil Beromzet Jutaan Rupiah

9. Pemasaran

Pemasaran produk dapat menggunakan pola konvensional atau pola modern. Anda dapat memasarkannya di pasar tradisional. Namun jika ingin mendapatkan harga lebih tinggi, juallah ke pasar modern atau melalui penjualan langsung.

Demikianlah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk memulai bisnis di bidang pertanian organik. Uraian di atas hanyalah panduan dasar, selanjutnya Anda perlu mencari bimbingan supaya berhasil menjadi pebisnis pertanian yang sukses.

Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon

IBX5B3511E25E8EF