8 Jul 2016

9 Tujuan Periklanan Yang Ingin Dicapai Perusahaan-Perusahaan Untuk Beriklan

Tujuan Periklanan Yang Ingin Dicapai Perusahaan

Iklan adalah bagian penting untuk menunjuang sukses tidaknya sebuah bisnis. Tentu kita sudah tahu bahwa iklan sendiri memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pelanggan atau konsumen dalam proses pemasaran. Bagi Pemasaran, tujuan akhir periklanan adalah untuk mempengaruhi seseorang agar terjadinya sebuah proses jual-beli. Coba kita perhatikan setiap hari setiap tempat kita pasti menjumpai berbagai jenis iklan bahkan sampai ratusan tampilan iklan, baik ditelevisi,radio, surat kabar, majalah atau media yang lainnya.

Saat kita melihat iklan tersebut terkadang kita ingin membeli produk yang ditawarkan disinilah pengaruh dari iklan tersebut. Sebuah iklan tentu ada yang menarik, kurang menarik atau bahkan sama sekali tidak menarik semakin kuat pengaruh iklan maka konsumen akan mau membeli produk yang di tawarkan oleh perusahan tersebut. Setiap iklan dibuat untuk mencapai dan memenuhi suatu sasaran tertentu yang telah dirancang dan ditetapkan oleh pemasar (produsen) secara spesifik. Sasaran periklanan bisa ditentukan berdasarkan klasifikasi apakah tujuan periklanan dibuat dengan maksud menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan saja kepada pelanggan atau konsumen.

Pengertian dan tujuan periklanan

Durianto (2003:12) juga menyebutkan ada sembilan (9) tujuan yang secara umum ingin dicapai perusahaan-perusahaan yang beriklan, yaitu:
  1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen (create awareness). Brand awareness yang tinggi merupakan pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
  2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek (communicate information about attributes and benefits).
  3. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek (develop or change an image or personality). Sebuah merek terkadang mengalami dilusi sehingga perlu diperbaiki citranya. Yang dapat dilakukan adalah melalui iklan.
  4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi (associate a brand with feelings and emotions). Disini dimaksudkan agar ada hubungan emosi antara konsumen dan suatu merek.
  5. Menciptakan norma-norma kelompok (create group norms).
  6. Mengendapkan perilaku (precipitate behaviour).
  7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan kekuatan pasar (market power) perusahaan. Iklan sangat kuat dalam meningkatkan kekuatan suatu merek di pasaran. Meski iklan bukan segalanya, mengingat keberhasilan suatu merek di pasaran tidak hanya tergantung pada iklannya.
  8. Menarik calon konsumen menjadi “konsumen yang loyal” dalam jangka waktu tertentu.
  9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari periklanan pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi, membujuk (mempengaruhi), dan mengingatkan serta dapat pula untuk menciptakan kesan positif pada produk dan merek tersebut.

Iklan dan Periklanan
Sasaran Periklanan

Setiap iklan dibuat untuk mencapai dan memenuhi suatu sasaran tertentu yang telah dirancang dan ditetapkan oleh pemasar (produsen) secara spesifik. Sasaran periklanan bisa ditentukan berdasarkan klasifikasi apakah tujuan periklanan dibuat dengan maksud menginformasikan, membujuk, atau hanya mengingatkan saja (Sutisna,2003:276).

    Adapun klasifikasi sasaran periklanan dilihat dari tujuan periklanan-nya adalah sebagai berikut:
  1. Sasaran periklanan yang didasarkan dari tujuan untuk menginformasikan adalah 50 % dari keseluruhan konsumen mengetahui keberadaan produk di pasar.
  2. Sasaran periklanan yang didasarkan pada tujuan untuk membujuk adalah mayoritas konsumen di pasar mempunyai sikap positif terhadap produk, dan terdorong untuk melakukan pembelian.
  3. Sedangkan sasaran periklanan yang didasarkan pada tujuan untuk mengingatkan adalah jika sekitar 80 % konsumen di pasar mengingat akan keberadaan produk.
  4.  
Kelebihan dan Kelemahan Periklanan

Periklanan sebagai bagian dari promotional mix memiliki berbagai kelebihan dibanding yang lain yang menyebabkan metode ini banyak dipilih untuk mempromosikan suatu produk. Belch & Belch (1993:11) menyebutkan beberapa kelebihan periklanan, yaitu:
  1. Karena perusahaan membayar atas ruang iklan maka perusahaan dapat mengontrol dan menentukan apa yang ingin dikatakan, kapan dikatakannya, dan kepada siapa ditujukan.
  2. Iklan merupakan metode biaya yang efektif untuk berkomunikasi dengan pemirsa luas dan biaya per kontaknya relatif redah.
  3. Iklan juga dapat digunakan untuk menciptakan gambaran dan pendekatan simbolis untuk barang dan jasa.
  4. Iklan mampu menciptakan dan mempertahankan brand equity.
  5. Iklan dapat menciptakan responsive chord dengan konsumen ketika unsur-unsur dalam program pemasaran lainnya belum berhasil.
Namun, seperti yang disebutkan juga oleh Belch & Belch  (1993:13), periklanan juga memiliki kelemahan sebagai berikut:
  1. Biaya memproduksi dan menempatkan iklan dapat sangat tinggi.
  2. Kurangnya umpan balik langsung oleh kebanyakan iklan adalah juga suatu kelemahan, karena hal itu menyebabkan kesulitan bagi pihak pembuat iklan untuk mengetahui seberapa baik pesan iklan diterima konsumen dan efektif tidaknya iklan tersebut.
  3. Kredibilitas iklan itu sendiri dan kenikmatan untuk mengabaikannya. Iklan seringkali dianggap skeptis oleh konsumen, dianggap bias dan terkait dengan tujuan iklan untuk membujuk.
Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Iklan Televisi Sebagai Media Periklanan

Merencanakan Media Periklanan

Perencanaan dan pemilihan media untuk periklanan memegang peranan penting dalam proses penyampaian pesan iklan kepada konsumen. Ketepatan produsen/ perusahaan pembuat iklan dalam memilih media komunikasi tersebut akan menentukan ke-efektif-an iklan, apakah sampai kepada kelompok sasaran atau tidak. Apabila media iklan yang digunakan tidak pernah diketahui oleh kelompok atau pasar sasaran maka periklanan tidak akan efektif.

Penetapan media periklanan berkaitan erat dengan strategi dan perencanaan media. Dalam Durianto (2003:15) disebutkan bahwa strategi dan perencanaan media dijalankan setelah perusahaan mengidentifikasi pasar sasaran, serta menentukan sasaran sebelumnya yang akhirnya menentukan strategi yang tepat untuk pencapaiannya.

    Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang menggunakan lebih dari satu media periklanan (menggabungkan media periklanan) karena alasan-alasan sebagai berikut (Durianto, 2003:39):
  1. Untuk mencapai masyarakat yang tidak mampu, dicapai dengan media tertentu (misalnya radio).
  2. Untuk menyediakan paparan ulang tambahan dengan biaya yang lebih murah.
  3. Untuk mendayagunakan beberapa nilai intrinsic media sehingga memeperluas efektivitas kreativitas kampanye iklan.
  4. Untuk menyampaikan kupon dalam media cetak jika media utama yang digunakan adalah media broadcast.
Demikian semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. Jika ada kekurangan saya mohon maaf jika berkenan berikan komentar di bawah ini Terimakasih.

Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon

IBX5B3511E25E8EF