Prestasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja dilaksanakan berdasarkan kesepakatan pelaksanaan suatu pekerjaan antara atasan dan stafnya, yang selanjutnya dimonitor dan disimpulkan selama masa penilaian berlangsung, dan pengertian penilaian prestasi kerja merupakan usaha membandingkan antara hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dengan standard prestasi yang telah ditetapkan.Latar Belakang Penilaian Prestasi Kerja
- Setiap orang ingin memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan kerjanhya sampai semaksimal mungkin.
- Setiap orang ingin mendapat penghargaan apabila dinilai melaksanakan tugas dengan baik.
- Setiap orang ingin mengetahui secara pasti tangga karir yang dinaikinya apabila melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Setiap orang ingin mendapatkan perlakuan obyektif dan atas dasar prestasi kerjanya.
- Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab yang besar.
- Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang sifatnya rutin tanpa informasi (feed back).
- Peningkatan prestasi kerja.
- Kesempatan kerja yang adil.
- Dapat dilihat kebutuhan pelatihan pengembangan.
- Penyesuaian kompensasi.
- Keputusan-keputusan promosi, mutasi, dan demosi.
- Kesalahan-kesalahan design pekerjaan.
- Penyimpangan-penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi.
Selanjutnya pengukuran prestasi kerja menurut Rusli Syarif (1987:74) adalah : mutu (kehalusan, ketelitian, kebersihan), jumlah waktu (kecepatan), jumlah macam kerja (banyaknya keahlian), jumlah jenis alat (ketrampilan dalam menggunakan berbagai jenis alat), pengetahuan tentang pekerjaan. Disamping ukuran-ukuran yang telah disebutkan di atas, prestasi kerja bisa dilihat dari perilaku individu dalam bekerja. Misalnya, prestasi seorang karyawan ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas, serta adanya rasa percaya diri.
Berkaitan dengan pengukuran tersebut, Lopez (1982:336-339) dalam studinya mengukur prestasi kerja secara umum yang kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar, yaitu meliputi : (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) pengetahuan tentang pekerjaan , (4) pendapat yang disampaikan, (5) keputusan yang diambil, (6) perencanaan kerja, (7) daerah organisasi kerja.
Artikel terkait: 11 Aspek-aspek prestasi kerja
Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2000 : 124) indikator-indikator penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut :
1. Kualitas kerja
Dapat dilihat dari akurasi, ketelitian dan kerapian karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaan, mempergunakan dan memelihara alat-alat kerja, keterampilan dan kecakapan.
2. Kuantitas kerja
Dapat dilihat dari volume keluaran (output), target kerja dalam kuantitas dan kontribusi lain seperti menyelesaikan pekerjaan tambahan berupa penambahan jam kerja (lembur).
3. Hubungan kerja
Merupakan penilaian berdasarkan sikap terhadap sesama karyawan maupun terhadap atasannya, serta kesediaan menerima perubahan-perubahan dalam bekerja.
4. Kepemimpinan
Merupakan cara atau gaya pemimpin dalam memimpin perusahaan.
5. Kehati-hatian
Menyangkut bagaimana perhatian karyawan terhadap keselamatan kerja, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini termasuk sikapnya terhadap keselamatan kerja.
6. Pengetahuan
Kemampuan karyawan ditinjau dari pengetahuannya mengenai suatu hal yang berhubungan dengan tugas dan prosedur kerja.
7. Kerajinan
Ditinjau dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas diluar pekerjaannya maupun adanya tugas baru, disamping itu kecakapan berpikir dan bertindak sebelum bekerja serta tingkat disiplin dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam mengeluarkan inisiatif.
8. Kesetiaan
Kesetiaan karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari masa kerja karyawan.
9. Keandalan kerja
Pengukuran dari segi keandalan seseorang atau keandalan dalam melaksanakan tugas.
10. Inisiatif
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan hal-hal baru atau dalam mengerjakannya.
Baca juga: Pengertian Dan Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan
Berdasarkan konsep pengukuran prestasi kerja yang telah dikemukan di atas, maka dalam penelitian ini indikator yang akan digunakan dalam prestasi kerja adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, hubungan kerja dan keandalan kerja, Karena harus disesuaikan dengan kondisi satuan kerja Apartemen Sejahtera Yogyakarta, yaitu terdiri dari :
1. Kualitas kerja
Kualitas kerja terdiri dari kehalusan, kebersihan, dan ketelitian pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan yang prestasi kerjanya tinggi, maka mereka cenderung dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang tinggi. Misalnya adalah Karyawan sudah memehami pekerjan dengan baik.
2. Kuantitas kerja
Kuantitas kerja adalah jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dihasilkan karyawan. Oleh karena itu salah satu alat untuk mengetahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan yang dapat dihasilkan atau diselesaikan. Misalnya karyawan menyelesaikan pekerjaan melebihi target.
3. Hubungan Kerja
Hubungan kerja seseorang akan terlihat dan tercermin pada saat bekerja, apakah bias saling bekerja sama antar karyawan dan atasan.
4. Keandalan kerja
Keandalan kerja seseorang akan terlihat dan tercermin pada saat bekerja, apakah dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan mengikuti instruksi pimpinan, dapat berhati-hati dalam bekerja serta mempunyai inisiatif yang tinggi.
Sekian pembahasan kali ini tentang Indikator-Indikator Prestasi Kerja. Semoga artikel yang sedikit ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. Jika ada kekurangan saya mohon maaf jika berkenan mau menambahi atau ingin berbagi dengan pengujung yang lain silahkan berkomentar di bawah ini Terimakasih salam sukses untuk kita semua.
1 komentar
Sangat membantu sekali.
Saran dari saya mohon untuk penulis daftar pustaka di cantumkan, agar memudahkan bagi pembaca.
Terimakasih
Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon