Penerapan Teknologi Untuk Strategi Bisnis
Teknologi saat ini memiliki peran yang sangat besar pada semua bidang baik itu dalam bidang bisnis, usaha, kesehatan, pertanian, otomotif dan lain sebagainya. Perusahaan yang maju biasanya mereka dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi yang ada dan mengikuti perkembangan yang terus maju. Dengan menerapkan teknologi inilah maka bisnis atau usaha akan mampu bertahan bahkan unggul dalam persaingan.MC Leod berpendapat bahwa memasimumkan nilai penggunaan sumber daya informasi, perusahaan harus membangan suatu sistem informasi antara organisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah inter organizational information system (IOS). Sistem informasi yang dimaksud dibangun untuk menghubungakan beberapa perusahaan melalui arus informasi. Jadi perusahaan dihubungkan dengan lingkungannya melalui sistem seperti yang digambarkan berikut ini :
Perusahaan diharapkan memanfaatkan TI dengan menganalisa pihakpihak mana yang dapat dihubungkan melalui arus informasi yang memberikan keunggulan kompetitive bagi perusahaan. Seluruh jaringan diharapkan dapat dilaksanakan dalam dua arah dari dan ke perusahaan, kecuali jaringan dengan perusahaan saingan merupakan jaringan ke perusahaan saja. Mc Leod menambahkan bahwa kesempatan yang paling baik dalam memanfaatkan jaringan Electronic Data Interchange dua arah dapat diperoleh dengan menghubungkan perusahaan dengan langganan, pemasok, pemerintah dan lembaga keuangan. Untuk hubungan dengan pihak-pihak eksternal lainnya dapat dilakukan melalui media non-komputer.
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon menyatakan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan informasi dan sistem informasi untuk dapat memimpin di dalam kancah persaingan mereka mengakatagorikan jenis sistem informasi yang digunakan untuk keperluan ini adalah strategic information system (SIS). Yang termasuk dalam katagori ini adalah semua sistem informasi berbasis komputer pada level apapun dalam organisasi yang dapat merubah tujuan, operasi, produk jasa maupun hubungan perusahaan dalam lingkungan.
Turban, McLean dan Wethrbe juga menghubungkan SIS tersebut dengan keunggulan bersaing suatu perusahaan. akan tetapi, mereka menambahkan bahwa topik keunggulan bersaing hanya merupakan masalah ketiga yang dihadapi direktur sistem informasi setelah masalah kualitas dan produktivitas.
Artikel terkait: Penerapan Teknologi Informasi Dalam Bisnis Internasional
KEUNGGULAN BERSAING ATAU KEUNGGULAN STRATEGIS
Persaingan sangat menentukan sukses tidaknya sebuah perusahaan. Perusahaan bekerja keras dalam menentukan strategi untuk memenangkan persaingan dimana perusahaan dapat menguasai pangsa pasar atau memperoleh laba lebih besar dari pada perusahaan saingan. Namun, pada umumnya penguasaan pasar atau perolehan laba yang diperoleh karena unggul dalam persaingan pada saat itu tidak akan bertahan lama. Perusahaan saingan akan mengejar ketinggalannya dengan melakukan strategi lain atau meniru teknologi dan strategi yang digunakan perusahaan unggul tersebut.
Pengalaman menunjukkan bahwa sistem informasi saja tidak dapat memberikan keunggulan bersaing dalam jangka waktu panjang (sustainable competitive advantage). Untuk keperluan jangka panjang perusahaan sudah harus memikirkan perubahan orientasi manajemen dari orientasi persaingan ke orientasi strategis, dimana persaingan hanya merupakan salah satu aspek manajemen strategis di samping perencanaan jangka panjang dan manajemen respons.
SIS akan bermanfaat dalam memberikan keunggulan strategis jika di kombinasikan dengan perubahan secara struktural.
Sebagai contoh, perusahaan Federal Express memiliki 2 (dua) jenis sistem informasi utama :
- Sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengetahui / menelusuri posisi barang kiriman,
- Sistem informasi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalm mengelola sumber daya manusianya secara komprehensif, dengan sistem yang lebih dikenal dengan nama PRISM.
PENERAPAN TI DALAM MEMPEROLEH KEUNGGULAN BERSAING
Analisa perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan strategis dengan dukungan sistem informasi. Terdapat model yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan bagian bisnis di mana sistem informasi dapat mendukung dalam pencapaian tujuan sebagai berikut :
Model "kekuatan yang mendorong persaingan" (Porter, 1980)
Competitive Forces Model Untuk dapat mengidentifikasikan di mana sistem informasi dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya, perlu diteliti dulu hubungan perusahaan dengan lingkungannya. Dalam model ini digambarkan bahwa perusahaan menghadapi kesempatan dan ancaman eksternal, yaitu :
- Ancaman adanya pesaing baru yang masuk ke dalam pasar,
- Tekanan dari produk atau jasa subtitusi,
- Daya tawar dari langganan,
- Daya tawar dari pemasok,
- Possi pesaing-pesaing tradisional (kondisi persaingan)
Porter memberikan alternatif adanya 3 strategi yang dapat digunakan di perusahaan untuk, menghadapi ancaman persaingan :
Differentation
Dalam strategi ini, perusahaan bersaing dengan menggunakan strategi yang menekankan adanya kekhususan di dalam perusahaan dibandingkan dengan saingannya di dalam industri yang sama. Kekhususan disini dapat berupa produk, sistem pemasaran atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelangannya termasuk faktor-faktor lain yang dianggappenting oleh pelanggan. Sehingga produk atau jasa tersebut mempunyai nilai lebih. Oleh karena itu pelanggan tidak segan membayar lebih mahal atau perusahaan dapat menetapkan harga lebih fleksibel di pasaran. Seperti yang dikatakan oleh Porter, "…a firm seeks to be unique in its industry along some diminsions that are widely valued by buyers". Dimensi inilah yang perlu diidetifikasi karena sangat strategis bagi perusahaan dan sangat penting bagi langgaan.
Baca juga: Memperbarui Pemasaran Dengan Pemasaran Digital
Cost Leadership
Strategi cost leadership menekankan keunggulan dalam biaya, artinya mereka yang menggunakan strategi ini yakin bahwa perusahaannya beroperasi dengan biaya terendah sehingga dapat menawarkan harga pokok atau jasanya lebih murah dari pesaingnya. Bahkan, jika harga produk atau jasanya sama dengan sainganya mereka masih memperoleh keuntungan yang besar.
Fokus Strategi ini merupakan gabungan dari strategi yang dijelaskan terdahulu. Hanya bedanya, pada strategi ini perusahaan memfokuskan produk atau jasanya untuk memenuhi kebutuhan segmen tertentu (terbatas), dengan keuntungan di mana perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien dan efektif. Karena segmen pasarnya yang tertentu dan terbatas, perusahaan menjadi sangat ahli dalam mempelajari keinginan pelanggannya.
Dalam menggunakan model ini perusahaan perlu melakukan tahapan analisa sebagai berikut :
- Analisa mengenai kekuatan, kelemahan maupun kesempatan dan ancaman bagi posisi perusahaan dalam persaingan
- Menentukan strategi yang akan digunakan dalam menghadapi poin 1
- Membangun sistem informasi yang dapat mendukung rencana dan strategi yang dipilih.
Cukup sekian pembahasan kali ini tentang Penerapan Teknologi Untuk Strategi Bisnis. Semoga bermanfaat untuk Anda. Jika ada kekurangan saya mohon maaf jika berkenan mau menambahi atau ingin berbagi dengan pengujung yang lain silahkan berkomentar di bawah ini Terimakasih salam sukses utnuk kita semua.
Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon