6 Agu 2016

Langkah-Langkah Prosedur Seleksi Dan Penempatan Calon Karyawan

Prosedur Seleksi Dan Penempatan Calon Karyawan

Langkah I : Penerimaan pendahuluan Proses seleksi merupakan dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Pada saat ini biasanya dilakukan penyeleksian surat-surat lamaran yang masuk menjadi dua bagian, yaitu surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat. Lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur, sedangkan lamaran yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya.
Seleksi Dan Penempatan Calon Karyawan

Langkah II : Tes-tes Penerimaan Tes penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif tentang pelamar yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan yang sekarang. Selain itu tes penerimaan merupakan proses untuk mencari data calon karyawan yang disesuaikan dengan spesifikasi jabatan yang akan dijabat. Bentuk-bentuk tes penerimaan ini biasanya adalah :
  • Physicaltes(medical tes),yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik pelamar.
  • Academic tes (knowledge tes),yaitu proses menguji kecakapan yang dimiliki pelamar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang akan diisinya.
  • Physychological tes, yaitu proses menguji tentang kecerdasan, bakat, prestasi, minat, dan kepribadian dari pelamar. 
Langkah III : Wawancara Seleksi Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi diterimanya atau tidak seorang pelamar. Dengan percakapan langsung, pewawancara yang berpangalaman dan jeli akan dapat menggali kemampuan seorang pelamar. Dengan wawancara ini pula akan diperoleh informasi dari setiap pelamar, kemudian dibandingkan satu persatu siapa yang paling tinggi kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu.

Langkah IV : Pemerikasaan Referensi Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar,dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalamn kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang dapat memberikan informasi dan jaminan mengenai pelamar yang bersangkutan. Referensi yang digunakan biasanya adalah personel references dan employement references.Personal references adalah referensi yang dapat memberikan informasi mengenai karakter dan kondisi kesehatan atau penyakit yang pernah dialami pelamar.

Artikel terkait: Pengertian Contoh Jenis-jenis Motivasi Kerja Dan Motivasi Karyawan

Referensi ini biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman dekat pelamar Employement references adalah referensi yang dapat memberikan informasi atau semacam jaminan mengenai latar belakang maupun pengalaman kerja pelamar bersangkutan. Referensi ini biasanya diberikan oleh perusahaan asal pelamar atau oleh teman yang telah pernah bekerja sama dalam suatu organisasi. Jadi pada prinsipnya, semakin penting, strategis, dan vital suatu jabatan, semakin cermat pemeriksaan referensi.

Langkah V : Evaluasi Medis Evaluasi ini merupakan pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Evaluasi ini hendaknya diperhatikan dengan cermat karena sangat menentukan prestasi kerja karyawan. Tidak mungkin karyawan akan dapatberprestasi baik jika ia sering sakit dan tidak dapat hadir untuk melaksanakan tugas-tugasnya

Langkah VI : Wawancara oleh Penyelia Kepala bagian atau atasan langsunng mewawancarai pelamar untuk memperoleh data yang lebih mendalam tentang kemampuan pelamar dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya.Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.

Langkah VII : Penerimaan Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Keputusan ini menandai berakhirnya proses seleksi.

Langkah VIII : Penempatan Penempatan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu
menempatkan calon karyawan yang diterima ( lulus seleksi ) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Dengan demikian, calon karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan.

Pengertian Penempatan

Penempatan karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi. Penempatan ini harus dilakukan dengan tepat sebab merupakan salah satu kunci untuk memperoleh prestasi kerja optimal dari setiap karyawan. Dengan demikian , karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan. Berikut dikemukakan beberapa pengertian penempatan berdasarkan pandangan beberapa ahli, antara lain:

Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan ( Manajemen Sumber Daya Manusia, 2002, hal 63):“Penempatan adalah menempatkan calon karyawan yang diterima ( lulus seleksi) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang teersebut.” Penerimaan Pendahuluan,Tes-tes, Penerimaan Wawancara, Seleksi Penerimaan, Wawancara oleh Penyelia

Pemeriksaan Referensi Menurut William B. Wheter Jr dan Keith Davids (Human Resources and Personnel Management, 1996, p 126): “Placement is the assignment or reassignment of an employee to a new job” and within these constraints, the three major classes of placement decision are promotion, transfer, and demotion.” Maksudnya penempatan adalah memposisikan atau memposisikan kembali seorang karyawan pada suatu pekerjaan yang baru dan termasuk didalamnya terdapat tiga jenis kebijakan yaitu: promosi, transfer, dan demosi. Menurut Dr Sahlan Asnawi (Aplikasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, 1999, hal26) “Penempatan tenaga kerja merupakan usaha manajemen untuk mengisi setiap posisi dalam suatu organisasi dengan tenaga kerja yang memenuhi syarat pada saat yang dibutuhkan”.

Baca juga: Pengertian, Tujuan, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Upah Dan Gaji

Hubungan antara Seleksi dengan Penempatan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa panempatan adalah tindak lanjut dari seleksi. Dengan seleksi yang ketat, cermat, teliti, dan jujur kita akan mendapatkan karyawan yang berkualitas dan penempatan yang tepat. Karena penempatan yang tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias dan moral kerja yang tinggi bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu pelaksanaan seleksi yang baik dan jujur serta penempatan yang tepat akan membuat pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih mudah.

Cukup sekian pembahasan kali jika ada kekurangan saya mohon maaf jika berkenan mau menambahi atau ingin berbagi dengan pengujung yang lain silahkan berkomentar di bawah ini Terimakasih salam sukses untuk kita semua.

Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon

IBX5B3511E25E8EF