Smart Business Map (SBM) Seberapa Sehat Bisnis Anda
Untuk membangun bisnis yang sukses pelaku usaha perlu melakukan beberapa upaya untuk memetakan bisnis yang di jalankan. Pada prosesnya kegiatan bisnis harus memiliki tujuan yang jelas dan membutuhkan pengembangan-pengembangan juga perbaikan dengan cara yang terstruktur dengan arah yang jelas. Terutama bagi calon pengusaha penting untuk mengetahui usaha dan bisnisnya akan seperti apa nantinya juga perlu mengetahui faktor internal dan eksternal yang akan di bangun. SBM ini memang penting untuk start-up atau calon pengusaha yang ingin terjun ke dunia bisnis dengan merancang usaha yang akan di bangun dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin akan ditemui pada bisnisnya untuk menghindari kegagalan di awal Anda menjalankannya.Lalu apa itu pengertian Smart Business Map (SBM)? Yaitu serangkaian proses, prosedur, analisis untuk mengetahui seberapa sehat bisnis yang di jalankan saat ini. SBM ini memiliki fungsi untuk mendiagnosa dalam istilah kedokteran yang bertujuan untuk mengetahui kesehatan sebuah bisnis. Dengan adannya alat ini memungkinkan untuk proses dalam pengembangan dan perbaikan sebuah business yang ingin kita lakukan dengan cara yang lebih terstruktur. Anda dapat menggunakan SBM kalau Anda ingin membangun sebuah bisnis yang lebih besar dan lebih cepat. Begitu pula bagi Anda yang belum mempunyai sebuah bisnis dan mau memulai untuk membangun dan mengembangkan sebuah bisnis.
Pada model Smart Business Map (SBM) dikelompokkan menjadi 3 bagian penting yaitu Playing Field, Market Landscape dan Operational Profitability ketiga inilah yang mendasari (SBM).
Tidak hanya bisnis kelas besar namun bisnis atau usaha kecil menegah (UKM) pun juga bisa diterapkan oleh para wirausaha pemula. Pada bisnis pemula biasanya yang sering di cumpai adalah pada faktor "Playing Field" yaitu problem, market segment, product, market validation, dan core environment. Kemudian untuk usaha yang sudah berjalan dan ingin mengembangkan bisnisnya memiliki persoalan yang sering di jumpai adalah terletak pada Faktor "Market Landscape". Sedangkan perusahaan yang memang sudah cukup besar dan sudah lama terjun di bidangnya mereka sering kali akan menjumpai persoalan seputar "Operational Profitability".
Kemudian didalam Smart Business Map (SBM) memiliki 12 pertanyaan dasara yang harus di jawab seorang pebisnis untuk menentukan dasar diagnosa. Untuk memetakan bisnis, melihat pola kesuksesan pengusaha dan membuat peta suksesnya. Caranya adalah dengan membuat sebuat potret (snapshot) dari usaha Anda dengan menjawab 12 pertanyaan dasar dalam SBM.
Artikel terkait: Tahap-Tahap Pembangunan Sistem Aplikasi e-Business
Menjelaskan 5 poin pertama dari Smart Business Map tentang konsep bisnisnya:
1). What is the problem? "Apa masalah yang ingin kita selesaikan".
2). Who has the problem (Market Segmen)? "Apa solusi yang bisa kita tawarkan".
3). What is the solution? "Apakah target market kita menerima solusi yang kita tawarkan".
4). How big is the market? "Seberapa besar target market kita".
5). What factor will impact the business? "Faktor apa saja yang akan mempengaruhi bisnis kita".
Gambaran persaingan di pasar (Market Landscape):
6). Why do people choose you? "Mengapa kustomer akan memilih produk kamu".
Kita perlu memiliki keunggulan tertentu agar kustemr memilih kita. Hal itu dinamakan USP: Unique Selling Proposition. Ada juga yang menyebut VP (Value Proposition), hal yang kurang lebih sama. Jika tidak berbeda, maka kustomer sulit mengenali dan memilih produk kita. Jika perbedaan hanya harga, maka kustomer memilih yang lebih murah. Jika ada keunggulan tertentu, maka kustomer akan mulai memilih sesuai dengan preferensinya
USP memiliki beberapa jenis atribut. Startup sebaiknya fokus di satu atribut saja untuk mendorong keunggulan produknya. USP bisa dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut:
- Fungsi
- Harga
- Servis
- Kualitas
- Kuantitas
- Proses
- dll.
Cara menjual produk bisa dibagi menjadi dua: (1) Marketing dan (2) Selling.
Marketing:
Bagaimana cara berpromosi untuk mendapatkan customer baru (customer aquisition).
Selling:
Bagaimana cara distribusi produk agar bisa dibeli oleh kustomer.
- Berdasarkan model saluran distribusi, ada yang menggunakan perantara ada juga yang langsung.
- Berdasarkan jenisnya, Channel bisa dikategorikan dua, yaitu fisik dan digital.
8). How do you keep your customer? "Bagaimana cara kamu mempertahankan kustomer".
Cara mempertahankan kustomer yang sudah ada agar tetap loyal.
Strategi ini dinamakan juga dengan Customer Retention.
Contoh:
Kartu member Alfamart
Promo grabbike yang memberikan diskon yang makin tinggi jika makin banyak digunakan
Notifikasi dari Facebook / Instagram / Mobile Game
Cara mengoptimalkan operasi bisnis untuk mengembangkan bisnis opratiomal profitability:
9). How do you increase your revenue? "Bagaimana cara kamu meningkatkan pendapatan".
PROFIT adalah REVENUE dikurangi COST, sehingga penting bagi suatu bisnis untuk memperbesar Revenue semaksimal mungkin.
Ada dua cara untuk meningkatkan Revenue:
- Vertical Strategy
- Horizontal Strategy
(A) Vertical Strategy
Memperbesar nilai dari pembelian kustomer.
Karena kustomer sudah membeli produk kita, maka ada peluang bagi kita untuk memperbesar pemasukan dengan membuat dan menawarkan lini produk lainnya.
Misalnya: Hotel. Selain dari penginapan sebagai pemasukan utamanya, bisa juga menambah pemasukan dari penjualan makanan minuman, sewa meeting room, acara wedding, dsb.
Vertical Strategi
Cara menaikkan pemasukkan dari kustomer yang sudah ada dibagi menjadi.
Cross Selling
Menawarkan produk lain yang berbeda
Up Selling
Menawarkan produk yang bisa melengkapi atau meng-upgrade produk pilihannya sekarang.
Contoh Cross Selling
Kasir yang menawarkan:
Sekalian isi pulsanya kak?
setiap kali kita ingin membayar belanjaan.
Contoh Up Selling
Saat kita memilih satu produk di Amazon, ia akan menawarkan bundle pembelian produk-produk terkait dengan harga lebih murah ketimbang membeli satuan.
(B) Horizontal Strategy
Menambah jumlah kustomer
Dengan membuka cabang atau memperluas jaringan distribusi.
Startup / usaha rintisan sebaiknya menggunakan Horizontal Strategy karena agar lebih fokus di satu produk dahulu. Setelah produk tersebut proven di pasar, baru melebar ke variasi produk lainnya.
10). How do you manage your cost? " Bagaimana cara kamu mengelola biaya"
Ada beberapa cara untuk mengelola biaya, misalnya:
- Membeli bahan baku dalam jumlah banyak, sehingga harga bisa lebih murah.
- Memperkuat kerjasama dengan Supplier / Vendor, sehingga bisa mendapatkan harga bahan baku / input yang lebih murah. Misal dengan kontrak kerjasama dalam waktu jangka panjang.
- Mengubah biaya fix cost menjadi variable cost. Misal strategi UBER yang mengubah biaya penyusutan asset kendaraan dan biaya gaji supir menjadi biaya variabel.
- Memperkecil working capital dengan menunda pembayaran supplier dan mempercepat pembayaran distributor. Misal strategi suatu perusahaan susu yang membayar ke supplier dua bulan kebelakang setelah bahan baku diambil, namun meminta distributor untuk secepatnya membayar di depan saat produk susu hasil produksi perusahaan susu tersebut diambil. Sebagian kalangan menganggap strategi ini tidak etis karena terlalu menekan kepada pihak lain, sehingga dirasa tidak adil.
Perhatikan juga CASH, karena boleh jadi suatu bisnis itu untung diatas kertas tapi tidak memiliki uang dalam jangka waktu yang lama. Misal karena pembayaran piutang yang mundur.
Cash is King
Salah satu parameter kesehatan bisnis adalah ketersediaan uang yang siap dipakai
HITUNG
- Proyeksi laba rugi
- Proyeksi Break Even Point
- Benefit cost ratio
Core Resources adalah sumberdaya kunci atau sumberdaya inti yang sangat dibutuhkan oleh bisnis tersebut untuk berjalan.
Tidak sedikit bisnis yang tutup karena tidak bisa menjaga Core Resourcesnya.
Industri furniture rotan Cirebon sempat hancur karena sumber bahan baku rotan langsung dieksor dari wilayah pusat produksi rotan. Kini industri rotan Cirebon kembali menggeliat setelah ada larangan ekspor bahan baku rotan mentah.
In the long run, your human capital is your main base of competition-Bill GatesMenjaga dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang penting untuk kesuksesan jangka panjang suatu bisnis.
Itu sebabnya banyak perusahaan berani menawarkan gaji besar untuk orang-orang yang memiliki kualitas kerja yang baik. Bahkan diantara perusahaan itu terkadang melakukan "pembajakan" SDM.
Semua itu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Perusahaan tersebut tau biaya gaji yang dikeluarkan hanya sebagian kecil dari potensi pendapatan yang akan dihasilkan oleh tim dengan orang-orang terbaik dibidangnya.
Di masa-masa awal, Tiket.com meng-hire ("menarik") orang dari Agoda yang sudah berpengalaman mengurus akuisisi jaringan hotel (Business to Business / B2B).
Ini dilakukan, agar pertumbuhan koleksi jumlah hotel dalam Tiket.com bisa kian banyak, sehingga kustomer juga merasa dimudahkan dalam memilih beragam hotel. Ujung-ujungnya juga akan menaikkan pendapatan karena adanya
kenaikan jumlah transaksi.
Untuk Startup, CEO sering diartikan sebagai Chief Everything Officer, karena umumnya dia akan bertanggungjawab juga terhadap semua bagian kerja timnya.
Dalam startup, selain posisi CEO, umumnya terdiri dari bagian berikut:
- Product Development: membuat produk dan menyempurnakannya.
- Marketing: mempromosikan dan menjual produk. Termasuk mencari peluang pendanaan ke investor.
- Design: merancang tampilan produk dan materi promosi.
- Finance: mengatur dan merencanakan aspek keuangan.
1 komentar
bagus.....
Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon