6 Apr 2018

Pemerintah Semakin Optimis Untuk Menurunkan Harga Beras Sesuai HET!

Optimistis Pemerintah Turunkan Harga Besar Sesuai HET!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis harga beras pada bulan depan bisa kembali ke Harga Eceran Tertinggi (HET). Ini menyusul panen raya yang sudah berlangsung sejak bulan Maret silam dan mencapai puncaknya bulan April ini.

Saat ini, rata-rata harga beras medium berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) tercatat Rp11.800 per kg, di mana harga beras di Jawa Timur sudah menyentuh Rp10.600 per kg dan Jawa Barat sudah mencapai Rp11.200 per kg. Namun, harga beras medium di Jakarta masih tercatat Rp12.950 per kg.

Optimistis Pemerintah Turunkan Harga Besar Sesuai HET!

Sementara itu, Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017, HET beras medium dipatok di angka Rp9.450 di Jawa hingga Rp10.250 per kilogram (kg) untuk wilayah Papua dan Maluku. Dengan kata lain, panen raya diharapkan bisa menekan harga beras secara signifikan.
"Dengan panen raya semestinya harga beras bisa kembali ke HET," ujar Darmin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/4).
Ia mengatakan, kondisi ini akan melanjutkan tren penurunan harga beras yang sudah terjadi sejak bulan lalu. Ia mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 8,65 persen secara bulanan ke angka Rp5.442 per kg dan harga GKP di tingkat penggilingan turun 8,67 persen ke angka Rp5.555 per kg.
Implikasinya, harga beras medium tingkat penggilingan tercatat Rp9.698 per kg atau turun 5,06 persen dibanding bulan sebelumnya Rp10.215 per kg. Namun, Darmin mengatakan pemerintah tak lekas berpuas diri karena harga beras medium masih di atas Rp10 ribu per kg.
"Sekarang sih harga beras medium masih di atas Rp10 ribu, ya semoga masuk puasa bisa turun," imbuh dia.
Meski demikian, penambahan suplai dari panen raya tak cukup untuk menekan harga beras ke bawah. Menurut Darmin, tetap harus ada kebijakan lain seperti operasi pasar. Untuk itu, saat ini, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tengah melakukan operasi pasar dengan volume sebesar 400 ribu ton sejak pertengahan Maret lalu. "Kalau tanpa ada operasi pasar, ya harga beras tak akan berubah," pungkas Darmin.

Baca juga: Apa Alasan Jokowi Buka Peluang Lebar Untuk Tenaga Kerja Asing?

BPS mencatat, harga beras kini sudah tidak lagi menjadi momok inflasi bulanan Maret sebesar 0,2 persen. Justru, beras telah menyumbang deflasi sebesar 0,1 persen terhadap kelompok pengeluaran bahan pangan sepanjang bulan lalu. Lalu, apakah beras memang benar - benar akan turun nantinya? tentu nya hal ini akan sangat susah, menginggat bahwa kebutuhan pokok di Indonesia setiap hari akan selalu meningkat dan para petani bisa saja gagal panen. Karena banjir yang selalu terjadi kapanpun di Indonesia. Semoga saja hal ini bisa terjadi. Tentu akan sangat memudahkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan keluarga masing - masing.

Jika Bermanfaat Ayo Bagikan pengalaman Anda Juga di Sini. Terimakasih Salam Sukses :)
EmoticonEmoticon

IBX5B3511E25E8EF